20210804 Waspada DBD di Bulan Agustus
Rabu, 4 Agustus 2021 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, dr. Subawi, M.M. mengingatkan bahwa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman, meskipun perhatian masyarakat sedang tertuju pada Pandemi Covid-19. Bulan Agustus yang seharusnya merupakan musim kemarau ternyata masih ditemukan kasus DBD di beberapa lokasi. Bahkan terjadi penyebaran yang cukup berarti sehingga butuh upaya pengendalian pilihan terakhir yaitu fogging.
Awal Agustus kemarin telah dilaksanakan fogging di Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak dimana telah terjadi 1 kasus positif DBD dan ditemukan 3 penderita lain demam tanpa sebab serta nilai ABJ (Angka Bebas Jentik) sangat rendah sehingga masuk syarat dan kriteria untuk dilaksanakan fogging. Sampai saat ini kasus DBD di Kabupaten Pati berjumlah 46 kasus.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pati, dr. Joko Leksono Widodo, MM, fogging merupakan solusi terakhir dalam menangani DBD. Pemahaman masyarakat terkait fogging masih salah, seperti permintaan fogging yang tidak termasuk kriteria fogging. Padahal pelaksanaan fogging memiliki kriteria tertentu seperti dalam kurun waktu 3 minggu berturut-turut ditemukan minimal 1 kasus DBD dan di sekitarnya dalam radius 100 m ditemukan penderita DBD baru atau ditemukan 3 penderita demam baru tanpa sebab pasti. Selain itu juga harus terpenuhi syarat nilai ABJ di sekitar penderita DBD. Nilai ABJ dibawah 95% rawan terjadinya kasus DBD.
Sementara Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ninik Trisnawati S, SKM. M. Kes, mengingatkan bahwa dampak negatif dari asap fogging yang terhirup dalam jumlah besar menimbulkan efek samping pada manusia seperti mata perih (berair), batuk-batuk, sulit bernapas, sakit kepala, iritasi kulit dan lemas. Jika cairan obat dari fogging mengenai kulit atau tidak sengaja tertelan bisa menimbulkan beberapa gejala meliputi gangguan penglihatan, keringat berlebih, produksi air liur berlebih, muntah, sakit perut dan detak jantung dan tekanan darah menurun.
Upaya paling efektif untuk mencegah penyebaran DBD yaitu dengan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara berkala. PSN dilakukan dengan menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi dan mengubur barang bekas. Plusnya, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. Untuk mendukung keberhasilan PSN perlu ditetapkan juru pemantau jentik (Jumantik) dalam satu rumah. Kemudian jumantik tersebut berperan sebagai Agent of Change untuk mencontohkan dan mengubah perilaku di keluarganya.
#psn
#dbd
#fogging
#dinkespati
Kontributor: Fifit Kurniawati
Unduh File